Beruntung Apa Pintar?
Bo Peabody - Intrepreneurship Intelligence

Keberuntungan adalah bagian dari kehidupan setiap orang, dalam beberapa hal, beruntung. Namun demikian, keber­untungan adalah bagian terbesar dari kehidupan bisnis dan mungkin bagian terbesar dari kehi­dupan entrepreneurial. Minimal, para entrepre­neur harus yakin pada keberuntungan. Idealnya, mereka bisa mengenalinya pada saat mereka melihatnya. Sepanjang waktu, para entrepreneur terbaik sebenarnya bisa belajar menciptakan keberuntungan.

Keberuntungan dalam bisnis berbeda dengan keberuntungan yang biasanya, seperti ketika Anda menemukan 20 dolar di tepi jalan. Pertama, “menjadi beruntung” dalam bisnis memiliki satu bagian beracun yang disebut “menjadi pintar.” Tak seorang pun yang benar-benar yakin bahwa dia harus bangga telah menemukan 20 dolar di tepi jalan. Tetapi pada saat orang-orang beruntung dalam bisnis, mereka seringkali yakin bahwa sama sekali bukan keberuntungan yang memberikan mereka nasib baik, melainkan mereka yakin bahwa bisnis mereka sukses berkat kepin­taran tersembunyi mereka sendiri. Mesin pembunuh nomor satu adalah ketika para entrepre­neur menyamakan “menjadi beruntung” dengan “menjadi pintar”. Anda harus memiliki keren­dahan hati untuk bisa membedakan antara keduanya.

Tantangan besarnya adalah bahwa setiap orang—media, pemegang saham Anda, partner Anda, orang penting Anda lainnya, dan orang tua Anda—akan bekerja keras untuk meyakin­kan Anda sebaliknya. Mereka akan selalu bilang pada Anda bahwa Anda sebenarnya seorang genius dan harus bangga atas segala hal hebat yang terjadi pada perusahaan Anda. Kenapa? Sebab bagi mereka, Anda adalah salah satu dari yang berikut ini:

  1. Sumber keuntungan profesional
  2. Sumber keuntungan finansial.
  3. Bos mereka.
  4. Kekasih mereka
  5. Kebanggaan dan kesenangan mereka.

Tidak satu pun dari hubungan ini memberi­kan rangsangan pada orang-orang ini untuk mem­beritahu Anda akan kebenaran pahit di balik kesuksesan entrepreneurial Anda; mungkin Anda hanya beruntung saja.

Perbedaan kedua antara “keberuntungan bisnis” dan “keberuntungan yang biasanya” ada­lah bahwa keberuntungan dalam bisnis dapat diciptakan, sementara keberuntungan yang biasanya tidak. Anda tidak bisa memaksakan diri Anda menemukan 20 dolar di sisi jalan. Tetapi Anda bisa menciptakan sebuah perusahaan yang lebih sering beruntung ketimbang perusahaan-­perusahaan Anda yang lain. Bahkan, ada sebuah formula pseudo-ilmiah untuk menciptakan keber­untungan bisnis, dan unsur kuncinya adalah keberuntungan hinggap pada para entrepreneur yang memulai perusahaan-perusahaan yang benar­-benar inovatif, menarik, dan memiliki filosofi positif.

Kenapa? Sebab banyak orang pintar akan ber­kumpul di perusahaan-perusahan dengan sifat‑sifat seperti ini. Nyatanya, sedikit sekali dari mereka yang eksis, dan kebanyakan manusia, dan tentunya kebanyakan mereka yang pintar, jika diberi kesempatan, lebih suka menghabis­kan waktu berharga mereka di sebuah lingkungan positif yang turut berperan bagi kemajuan masya­rakat ketimbang di sebuah lingkungan negatif yang turut berperan bagi kehancurannya. Me­ngejutkan memang, tapi itulah kebenarannya.

Ketika orang-orang pintar dan bersemangat berkumpul di sebuah perusahaan yang sungguh inovatif, menarik, dan memiliki filosofi positif, mereka akan bekerja keras. Ketika orang-orang yang pintar dan bersemangat bekerja keras, kemampuan melahirkan penemuan-penemuan tak terduga muncul. Kemampuan ini menye­babkan banyak hal tak terduga terjadi bagi sebuah perusahaan. Sebagian hal tak terduga ini baik, sebagian lagi buruk. Tetapi karena tak seorang pun merencanakan hal-hal baik terjadi, mereka muncul sebagai keberuntungan. Dengan kata lain, cara paling tepat untuk hal-hal baik itu terjadi adalah memastikan bahwa banyak hal bisa terjadi. Sungguh semudah itu

Dalam menerapkan formula ini, seorang en­trepreneur memiliki dua tugas:

  1. Menciptakan sebuah lingkungan tempat orang-orang pintar akan berkumpul.
  2. Jadilah cukup pintar untuk tidak menjadi penghalang dan biarkan keberuntungan terjadi.

Para pengusaha yang baik tidak semata-­mata beruntung atau pintar. Mereka hanya cukup pintar untuk sadar saat mereka sedang ber­untung. Ini merupakan perbedaan yang samar tapi sangat penting.

Tentu saja, ada para entrepreneur yang memulai perusahaan-perusahaan yang benar­benar bodoh, tidak menarik, dan memiliki filo­sofi negatif. Para entrepreneur ini dan usaha-usaha mereka lebih sering gagal karena tidak adanya keberuntungan, bukan karena tidak adanya skil entrepreneurial yang belum matang. Perusa­haan-perusahaan yang ditakdirkan gagal dengan sendirinya ini terkait, pertama dan paling utama, dengan sang entrepreneur yang berusaha meng­hasilkan jutaan dolar daripada melakukan sesuatu yang menarik dan berharga. Walhasil, perusahaan­-perusahaan ini tidak membuat tertarik orang­-orang pintar untuk menciptakan keberun­tungan.

Sebagian besar apa yang membuat sebuah perusahaan benar-benar inovatif, menarik, dan memiliki filosofi positif bukanlah apa model perusahaan itu sebenarnya, tapi bagaimana sang entrepreneur mengkomunikasikan misi perusahaan itu. Sebuah misi perusahaan, yang dikomunikasikan oleh sang entrepreneur dengan karisma dan keinginan besar, adalah apa yang menciptakan lingkungan yang membuat tertarik orang-orang pintar dan mengilhami mereka untuk pertama kali. Itulah sebenarnya yang mem­buat keberuntungan terjadi.

Tripod memperoleh uang yang dihasilkan­nya dengan menjual jasa periklanan pada para klien seperti Ford dan Visa. Itulah model bisnis kami. Tetapi misi Tripod, seperti saya jelaskan pada rekan-rekan saya, adalah revolusi media konsumen, membiarkan setiap orang menampil­kan pandangan-pandangannya sendiri pada seluruh dunia dengan menggunakan Tripod Homepage Builder. Tiba-tiba saja, hampir dalam sekejap, cerita-cerita, sudut pandang-sudut Pan­dang, dan pendapat-pendapat dari setiap indi­vidu, kelompok berkepentingan, atau kebu­dayaan bisa dimungkinkan dapat dinikmati oleh orang lain. “Tripod ada tidak hanya untuk menghasilkan uang,” kata saya pada rekan-rekan. “Kita ada untuk memenangkan pertempuran paling penting di garda depan First Amande­ment!”

Mezze, kelompok restoran yang turut ber­sama saya didirikan kemudian di Berkshire Hills, Messachusetts, menyajikan makanan dan mi­numan untuk penduduk lokal dan para turis dari New York dan Boston. Itulah model bisnis kami. Tetapi misi dari Mezze lebih besar: memberikan sebuah contoh kualitas dan pelayanan bagi seluruh bisnis eceran Berkshires. Saya katakan pada para staf kami bahwa dengan bekerja keras untuk memajukan Mezze, kita mendirikan res­toran untuk setiap orang, dan dengan melaku­kan demikian, kita bersama-sama akan mem­buat lebih banyak pengunjung tertarik pada daerah kecil kami.

Villages Ventures, perusahaan modal usaha yang juga didirikan bersama saya pada 2000, menghasilkan uang dengan memanfaatkan ketidak-seimbangan persediaan dengan permintaan yang terjadi sebab konsentrasi modal usaha hanya di sejumlah kota besar. Itulah model bisnis kami. Tetapi misi dari Village Ventures berbeda: memungkinkan para entrepreneur memulai perusahaan-perusahaan di kota-kota tempat mereka ingin tinggal. Ketimbang harus terbang ke Boston atau San Fransisco untuk modal usaha, para entrepreneur di Boise, Idaho, dan Provi­dence, Rhode Island, bisa mendapatkan modal usaha dari Village Ventures yang ada di kota­kota mereka dan membangun perusahaan-­perusahaan mereka sendiri di tempat yang sama mereka ingin membesarkan keluarga-keluarga mereka.

Misi-misi seperti Tripod, Mezze, dan Village Ventures, melahirkan sebuah “aura autentisitas” sebagai obat mujarab yang membuat orang-or­ang pintar tertarik dan terilhami. Autentisitas adalah sebuah kata sifat yang jarang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dalam dunia bisnis modern. Tetapi hal seperti itulah yang paling dibutuhkan orang-orang dalam pekerjaan mereka, dan tidak ada yang lebih autentik dalam bisnis selain sebuah perusahaan yang benar-­benar inovatif, menarik, dan memiliki filosofi positif dengan misi yang telah dicanangkan dengan hati-hati dan dikomunikasikan dengan karisma dan keinginan besar. Hal itu karena tujuan utama perusahaan-perusahaan ini bukan untuk menghasilkan uang tapi mempertahan­ kan First Amendment dan menciptakan peluang kerja di tempat-tempat yang tidak banyak tersedia pekerjaan, dan orang-orang suka itu. Tak soal apa kata orang pada Anda, manusia paling keras kepala sekalipun yakin sepenuhnya bahwa mereka bangun di pagi hari untuk mengejar tujuan yang lebih hebat ketimbang semata-mata mengisi kantong-kantong mereka.

Tapi tujuan utama bisnis-bisnis adalah meng­hasilkan uang dengan melakukan sesuatu yang benar-benar Anda yakini. Jadi, pada saat orang-­orang menaiki salah satu dari kapal-kapal ini, mereka tidak ingin turun. Mereka membuat batas pertahanan di sekitarnya dan akan melakukan apa saja untuk menjaga kapal itu tidak karam dan para penumpangnya selamat. Orang-orang ini berhasil tidak hanya dengan menemukan jalan untuk menghasilkan uang tapi juga jalan untuk menikmatinya. Inilah yang membutuhkan inspirasi dan merubahnya menjadi kerja keras, dan hasil dari kerja keras orang-orang pintar adalah kemampuan menciptakan penemuan tak terduga dan keberuntungan.

Formula saya untuk mendapatkan keber­untungan sangatlah sederhana. Memulai sebuah perusahaan yang benar-benar inovatif, menarik, dan memiliki filbsofi positif. Ciptakan aura autentisitas ketika memulai perusahaan Anda dengan menetapkan misi Anda dan mengko­munikasikannnya dengan karisma dan keinginan besar. Perusahaan Anda akan segera membuat orang-orang pintar dan pekerja keras tertarik serta mau bekerja keras. Perlakukan orang-orang ini dengan adil. Berikan mereka rencana aksi yang jelas dan ruang gerak untuk menggunakan kre­atifitas mereka. Hasilnya adalah kemampuan mencip­takan penemuan-penemuan tak terduga, keber­untungan, kesuksesan dan tentu saja uang, dan satu-satunya hal pintar tentang formula ini adalah bahwa hari demi hari otak saya tidak perlu bekerja keras untuk ini semua.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *