Enam Alasan Pentingnya Belajar
Bill Lucas - Optimalkan Otak Anda
Sesungguhnya, ada enam hal yang penting untuk bisnis di dalam pembelajaran. Pembelajaran memiliki enam unsur yang saling terhubung. Menariknya, hal ini berlaku bagi perusahaan maupun perorangan, walaupun bahasa yang digunakan mungkin diekspresikan secara berbeda.
1. Kinerja. Anda dapat meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kualitas dengan belajar menjadi lebih cepat dan lebih baik. Hal ini juga dapat diterapkan di dunia bisnis dan dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Menjadi lebih baik daripada saingan kita. Pada era di mana sumberdaya manusia adalah hal yang penting, pembelajaran akan menjadi satu-satunya sumberdaya kompetitif yang berkelanjutan. Untuk perusahaan dot-corn atau perusahaan komunikasi, hal ini mudah dipahami. Tetapi, bahkan di dalam bisnis manufaktur yang lebih konvensional pun, di mana pengetahuan tentang basis data konsumen adalah hal yang penting, tidak sulit untuk melihat pentingnya informasi yang lebih baik. Untuk kehidupan kita sehari‑hari, selalu ada alasan untuk belajar, entah itu akan memberikan Anda gelar atau tidak, pembelajaran akan memberikan keandalan dalam melakukan pekerjaan Anda.
3. Pengetahuan adalah basil pembelajaran. Akademisi asal Amerika bernama Warren Bennis berkata, “Tantangan terbesar bagi pemimpin di abad ke-21 adalah bagaimana mengeluarkan kekuatan intelektual perusahaannya.” Dalam praktiknya, orang-orang atau perusahaan masih enggan bersikap terbuka terhadap pengetahuan yang mereka miliki. Jika mereka ingin berguna, mereka harus bersikap terbuka dan berbagi informasi yang mereka miliki itu. Jadi, contohnya„ suatu tim yang baru saja menyelesaikan proyek yang sangat sulit akan memiliki kompetensi di bidang itu, yang tidak akan ada gunanya bagi perusahaan jika pengalaman itu tidak dibagikan. Atau, di tingkat perorangan, Anda mungkin tidak mengetahui cara menyetir mobil sampai Anda membantu anak Anda untuk belajar. Anda perlu dapat menjelaskan pengetahuan Anda dengan jelas supaya pengetahuan itu berguna.
Ada paling tidak ada tiga mitos mengenai manajemen pengetahuan: bahwa hal ini adalah fenomena baru, bahwa hal ini terutama menyangkut sistem komputer, dan bahwa pengetahuan dapat dikelola sama sekali. Pengetahuan hanya dapat didapat melalui belajar. Sesuatu dipahami, dan wawasan pun diraih. Wawasan itu kemudian dibagikan kepada orang lain. Dalam proses ini, orang adalah unsur penting dan kecepatan serta efektivitas pembelajaran mereka akan menentukan keberhasilan.
4. Perubahan. Pada abad ke-21 terdapat siklus inovasi yang mudah diprediksi yang berlangsung beberapa tahun. Lebih dari dua dasawarsa yang lalu, begawan manajemen asal Inggris bernama Reg Revans mengajarkan: “Kecuali perusahaan dapat belajar lebih cepat daripada kecepatan perubahan eksternal, ia tidak akan bertahan.” Pembelajaran yang dipercepat adalah esensial untuk bertahan hidup, membawa fleksibilitas serta kemampuan beradaptasi. Bisnis membutuhkan karyawan dengan keterampilan berganda, dan pembelajar seumur hidup memberikan nilai tambah yang paling penting. Pembelajaran cepat dibutuhkan untuk bertahan hidup. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan Anda sehari-hari. Seefektif apakah Anda menghadapi perpindahan rumah yang tidak terduga-duga, menghadapi perceraian, atau kehilangan orangtua atau anggota keluarga, akan sangat ditentukan oleh seberapa besar kemampuan Anda beradaptasi.
5. Pembelajaran adalah kunci keberhasilan perubahan budaya. Seringnya, orang hanya disuruh untuk melakukan sesuatu secara berbeda. Bagaimanapun, jika Anda mengajak orang lain untuk berdialog tentang bagaimana cara melakukan sesuatu secara berbeda dan membiarkan mereka sendiri mempelajari berbagai cara baru, mereka akan terlibat dan budaya pun berubah.
6. Pembelajaran adalah motivator hebat. Ketika kemampuan untuk terus diperkerjakan adalah penting agar orang dapat mempertahankan pekerjaan mereka, secara alami meraka akan ingin meningkatkan keterampilan mereka. Campaign for Learning melihat dalam jajak pendapat yang diadakan MORI pada tahun 1998 bahwa 77% karyawan lebih memilih untuk bekerja di perusahaan yang mendukung karyawannya untuk belajar alih-alih bekerja di perusahaan yang tidak mendukung tetapi memberikan kenaikan gaji. Mereka yang mengikuti les atau ikut serta dalam kegiatan belajar di komunitasnya tahu betapa positifnya pengalaman seperti ini dan bagaimana kegiatan ini dapat memotivasi mereka.
Belajar itu bermanfaat, baik untuk perusahaan maupun untuk individu. Sungguh karena fakta inilah, Pemerintah Inggris meluncurkan produk finansial yang disebut Individual Learning Account (ILA). Inti dari gagasan ini adalah orang harus mulai menginvestasikan pembelajaran mereka dengan cara yang sama dengan mereka menginvestasikan rumah, kesehatan, atau pensiun. Di bawah rancangan ini, yakni sejenis obligasi tabungan virtual ekonomi baru, orang dapat mengklaim pengembalian pajak sampai 80% untuk biaya pendidikan. Diskon yang diberikan untuk pengeluaran di bidang pendidikan dapat mencapai £400 per tahun. Dalam jangka panjang, gagasan ini dapat digunakan ILA sebagai alat di mana orang membayar semua pembelajaran yang mereka jalani seumur hidup. Ini akan menjadi metode tabungan untuk pendidikan, dan rekeningnya juga dapat menerima investasi dan pihak ketiga seperti perusahaan tempat Anda bekerja atau, jika misalnya dibuka sejak bayi Baru lahir, menerima investasi dan kakeknya atau neneknya.
Dunia di mana belajar adalah hal yang normal, dibayar seperti kita membayar hal-hal penting lain dalam kehidupan sehari-hari, tidak diragukan lagi akan menjadi dunia yang lebih baik. Memang, belajar akan menjadi kegiatan yang akan membuat Anda kecanduan, tetapi tidak ada salahnya mengutip perkataan Warren Bennis untuk mengingatkan diri: “Anda dapat mempelajari apa pun yang ingin Anda pelajari.”
Bill Lucas - Optimalkan Otak Anda
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!