Fibonaci
BARISAN ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra (1150), saat menyelidiki berbagai kemungkinan memasukkan barang-barang ke dalam kantong.
Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga dikenal sebagai Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi kelinci.
Di alam semesta, barisan Fibonaci (0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, …) bisa dilihat pada galaksi yang berbentuk spiral seperti Whirlpool Galaxy (M51) dan biasanya disebut galaksi dengan Golden Ratio 1.618.
“Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya…
…Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah (58): 7)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!