Hereditas
Hereditas atau pewarisan adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial.
Jika semua manusia sekarang adalah anak cucu dari dua orang tua yang sama, yaitu Adam dan Hawa, maka menurut sains, semestinya kita mewarisi banyak sifat orang tua pertama kita itu melalui gen-gen.
Pengetahuan. Adam a.s. dianugerahi pengetahuan sehingga praktis semua umat manusia, pun dituntut atau memiliki dorongan untuk mencari pengetahuan.
Ketergesa-gesaan (Rasa Ingin Tahu). Percobaan pertama yang dilakukan Adam dan Hawa a.s. dengan memakan (buah) pohon terlarang mungkin timbul dari rasa ingin tahu mereka.
Status (Kedudukan). Adam a.s. diberi status istimewa sebagai khalifah untuk memerintah (menguasai) bumi. Karena itulah semua manusia tergila-gila mengejar status (kedudukan).
Penguasaan atas Energi. Para malaikat (energi) diperintah Allah untuk bersujud kepada Adam; memegang komando pada situasi dalam pemanfaatan energi [hidrotermal, tenaga nuklir, dan sebagainya].
Kenikmatan. Banyak upaya ilmiah dilakukan manusia dengan tujuan agar mendapatkan lebih banyak kenikmatan yang selama ini dikejar dan menjadi tujuan semua manusia.
Panjang Umur. Kematian adalah fenomena yang menghantui manusia. Adam dan Hawa ingin melepaskan diri dari rasa takut akan kematian ini dan ingin hidup selama-lamanya dengan makan buah pohon terlarang.
Pakaian dan Rasa Malu. Adam dan Hawa a.s. menutup tubuh mereka dengan dedaunan. Rasa malu inilah manusia masih memakai kain untuk menyembunyikan (menutup) bagian-bagian tubuh mereka yang sangat pribadi.
Godaan. Sama dengan Adam dan Hawa a.s; manusia terjerumus dalam perangkap dlm melanggar larangan. Gen-gen yang membawa warisan berbagai ciri tersebut tampaknya bersifat aktif dan pasif.
Keimanan. [Adanya] diwariskan melalui gen-gen yang ada dalam diri umat [manusia].
“Hai manusia, sungguh Kami telah menciptakanmu dari laki-laki dan perempuan, dan telah Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal.” (QS. Al-Hujurat [49]:13)
“Hai anak cucu Adam, jangan sampai setan memperdayaimu sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua orangtuamu dari surga. Dia telah melepaskan pakaian keduanya sehingga terlihat rasa malu (aurat) mereka.” (QS. Al-A’raf [7]: 27)
“Manusia adalah komunitas yang tunggal.” (QS. Al-Baqarah [2]: 213)
Dan Dia (Allah) telah mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama itu, jika kamu memang benar.” Mereka (para malaikat) berkata, “Mahasuci Engkau. Kami tidak memiliki ilmu sama sekali kecuali yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beritahukan kepada mereka (malaikat) nama-namanya itu.” Maka, ketika dia (Adam) memberitahukan kepada mereka nama-nama itu, Dia (Allah) berfirman, “Bukankah sudah Kukatakan bahwa Aku lebih mengetahui rahasia langit dan bumi dan lebih mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”‘ Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kalian kepada Adam.” Maka, mereka bersujud, kecuali Iblis. Dia enggan dan sombong dan dia termasuk kelompok kafir. (QS. Al-Baqarah [2]: 31-34)
Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” Berkata (Iblis), “Aku lebih baik darinya. Engkau menciptaku dari api dan Engkau menciptanya (Adam) dari tanah.” (Allah) berfirman, “Turunlah dari surga, karena kau tidak layak menyombongkan diri di dalamnya. Karena itu, keluarlah, sungguh kau termasuk kelompok yang hina.” (Berkata “Beri tangguhlah aku (dan anak cucuku dari kematian) sampai mereka dibangkitkan.” (Allah) berfirman, “Sungguh kau termasuk yang diberi tangguh.” (Iblis) berkata, “Karena Engkau telah menghukumku sesat, aku akan menghalang-halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka, belakang, kanan dan kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan di antara mereka bersyukur.” (Allah) berfirman, “Keluarlah dari sana (surga) sebagai kelompok yang terhina dan terusir. Bagi siapa saja di antara mereka yang mengikutimu akan Kumasukkan ke neraka Jahanam sampai penuh dengan kamu semua.” (Allah berfirman), “Dan wahai Adam! Tinggallah kamu dan istrimu di surga. Maka, makanlah di mana saja sesukamu dan jangan dekati pohon ini sehingga kamu menjadi orang zalim.” (Al-A’raf [7]: 12-19)
“Sungguh kamu (Adam) tidak akan kelaparan di dalamnya (surga) dan tidak akan telanjang. Dan sungguh kamu tidak akan merasa dahaga dan juga tidak akan ditimpa panas matahari di dalamnya.” (Q.S. Thaha [20]: 118-119)
“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya (Adam dan Hawa) untuk menampakkan kepada keduanya apa (rasa malu, aurat) yang tertutup dan (setan) berkata, “Sesungguhnya Tuhanmu melarangmu (berdua mendekati) pohon ini agar kamu tidak jadi malaikat atau hidup kekal.” Dan dia (setan) pun bersumpah, “Sesungguhnya aku menasihati kalian berdua.” Maka setan pun membujuk keduanya dengan tipu daya. Ketika keduanya merasakan buah pohon itu tampaklah di hadapan keduanya rasa malu (auratnya) dan mereka mulai menutupnya dengan dedaunan surga. Dan Tuhan menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarangmu berdua (mendekat) ke pohon ini dan Kukatakan bahwa setan adalah musuhmu yang nyata?” Keduanya berkata, “Wahai Tuhan kami. Kami telah berbuat zalim kepada diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang yang merugi.” (Allah) berfirman, “Turunlah kamu (dari surga). Sebagian di antara kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Bagimu tempat tinggal di bumi dan kesenangan hingga saat tertentu.” (Allah) berfirman, “Di sana (bumi) kamu hidup, mati, dan dikeluarkan (dibangkitkan kembali).” (QS. Al-A’raf [7]: 20-25)
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya dan dia bertobat. Sungguh Dia Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman, “Keluarlah kamu semua dari sana (surga). Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan khawatir dan tidak akan bersedih. Dan orang yang mengingkari dan membohongi ayat-ayat Kami, maka mereka adalah penghuni neraka. Di sana mereka akan kekal.” (QS. Al-Baqarah (2): 37-39)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!