Pelipur Lara
Al-Quran menyebut, “Sesungguhnya, shalat (yang benar) mencegah dari perbuatan keji dan mungkar” (QS Al-Ankabut [29]: 45); dari perbuatan yang mengotori kehormatan dan kesucian diri dan ditolak oleh syariat.
Shalat juga bisa sebagai pelipur jiwa. Allah Swt. berfirman, “… dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku” (QS Tha Ha [20] : 13-14). “Dan bukankah dengan mengingat-Ku, hati menjadi tenteram?” (QS Al-Ra`d [13]: 28).
Saat Rasul mengalami kesedihan (kegundahan), beliau memerintahkan Bilal, “Senangkan kami, wahai Bilal.” Maksudnya, hendaklah Bilal mengumandangkan iqamah agar Rasul dan para sahabatnya dapat melakukan shalat.
Selain mendatangkan kebahagiaan, shalat yang dilakukan secara teratur akan dapat melahirkan kreativitas. Psikologi mutakhir—yang disebut psikologi positif—telah menunjukkan besarnya pengaruh ketenangan terhadap kreativitas.
Mihaly Csikszentmihalyi, memperkenalkan suatu keadaan dalam diri manusia yang disebutnya sebagai “flow”. Ia adalah sumber kebahagiaan, sekaligus sumber kreativitas. Shalat khusyuk menghasilkan kondisi “flow” dalam diri pelakunya.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!