Penyucian
“Wudhu yang dilakukan secara teratur itu seperti sinar yang datang silih berganti.”
Karena Allah adalah Al-Zhahir (Yang Mahalahir, Yang Tampak) dan sekaligus Al-Bathin (Yang Mahabatin, Yang Tersembunyi), Dia telah menetapkan untuk umat manusia ritus-ritus tertentu yang harus dijalankan agar mereka dapat mendekat kepada-Nya.
Demikian juga dengan penyucian, baik anggota-anggota badan lahiriah maupun batin yang dilakukan secara bersamaan dan dengan do’a yang khusyuk diharapkan agar diberi rahmat, ampunan, dan bimbingan.
Mereka yang berusaha mendekati Allah selalu berusaha untuk tetap suci, baik secara lahiriah maupun batiniah. Bentuk penyucian lahiriah menjadi penting. Karena penyucian batin menyertai wudhu lahiriah ini, Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Barang siapa melakukan wudhu, maka ini berarti bahwa dia menghidupkan kembali dan menyegarkan imannya.”
Nabi juga bersabda,
“Wudhu yang dilakukan secara teratur itu seperti sinar yang datang silih berganti.”
Ketika seseorang melakukan wudhu, dan selanjutnya berdoa kepada Allah dengan penuh penyesalan memohon ampunan dan rahmat-Nya, dosa-dosanya akan diampuni dan kedua tangan dan wajahnya disinari.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!