Tekanan
“…berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Dr. Paavo Airola, pakar Nutrisi Biokimiawi dari Finlandia mengatakan bahwa stress (tekanan) yang terjadi pada seseorang secara berkepanjangan bisa menyebabkan daya tahan tubuhnya menurun.
Stress yang dia maksudkan bisa secara fisik, juga kejiwaan. Karena pekerjaan kantor, masalah rumah tangga, bertengkar sama teman dan karena situasi ekonomi, sosial, dan politik yang tidak menentu.
Tubuh jadi lebih rentan terhadap pilek, flu, dan infeksi lain di masa-masa sulit. Stres juga berperan dalam penyakit jantung, hipertensi, dan bahkan kanker. Faktanya, terlalu banyak stres bisa membunuh Anda.
Peneliti Kanada menggunakan pencitraan otak fungsional untuk memperlihatkan bagaimana hormon stres tidak hanya dikaitkan dengan penurunan aktivitas di hipokampus, tetapi juga di amigdala;
Yakni bagian kejiwaan otak, dan korteks prefrontal. Akibatnya, stres kronis berpengaruh negatif baik bagi fungsi kecerdasan maupun keseimbangan jiwa.
Psychological Bulletin, dari hasil riset, bahkan mengaitkan stres kronis dan sistem kekebalan. Mereka mengungkap bukti, stres menyebabkan perubahan dalam sistem kekebalan tubuh.
Itulah mengapa tubuh perlu istrahat dan salah satunya dengan mekanisme puasa. “Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah (2) : 184)
Mengingat terjadinya akumulasi zat-zat beracun dalam tubuh, 10-20 tahun kemudian, gangguan fungsi (liver, paru, jantung, ginjal, persendian, dimensia, dan lain sebagainya) kian terasa.
Demikian agar jadi tanda untuk kembali. “Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum [30]: 41)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!